Senin, 06 April 2015

Bab IV pembahasan Biomat

BAB IV

PEMBAHASAN
 
            Semen merupakan suatu bahan non logam yang digunakan secara luas dibidang kedokteran gigi. Semen adalah bahan yang penting untuk keperlua nklinis karena aplikasi penggunaanya sebagai lutting (perekat) untuk merekatkan denture dan orthodontic band pada gigi, sebagai cavity liner dan basis untuk melindungi pulpa serta sebagai bahan restorasi.  Untuk berbagai aplikasi tersebut diperlukan berbagai jenis semen yang semakin berkembang untuk memenuhi criteria bahan aplikasi yang akan digunakan. Berbagai jenis semen yang digunakan adalah Zinc Polyacrylate/Polycarboxylate Cements, Glass Ionomer Cements, Resin-Modified Glass Ionomer Cements, Composites and Adhesive Resin, Compomers, Zinc Oxide-Eugenol, Noneugenol-Zinc Oxide, Kalsium Hidroksida
            Sebagian besar semen dipasok dalam bentuk bubuk dan cairan. Material ini dapat dimanipulasi secara manual dengan menggunakan ratio bubuk dan cairan yang tepat, maupun secara mekanik dalam bentuk kapsul. Selain bentuk bubuk dan cairan, semen juga dapat ditemukan dalam bentuk system dua pasta. Metode dan alat yang digunakan untuk manipulasi dari tiap semen berbeda. Diperlukan manipulasi yang tepat untuk menghasilkan output yang bagus.
            Beberapa Fungsi dari masing-masing semen yaitu :Semen seng fosfat sebagai bahan perekat untuk restorasi dan peralatan ortodontik.Semen seng oksida – eugenol: Restorasi sementara dan menengah, Bahan perekat sementara dan permanent untuk restorasi, bahan penahan panas, pelapik kavitas, penutup pulpa. Sememn plikarboksilat sebagi bahan perekat untuk restorasi; basis penahan panas. Seemen silikat & Silikofosfat digunakan untuk restorasi gigi anterior dan  bahan perekat untuk restorasi. GIC digunakan sebagai perekat, restorasi, basis dan liner. Kalsium hidroksida bisanya digunakan sebagai bahan penutup pulpa (pulp cappig) basis penahan panas
            Syarat semen dalam kedokteran gigi yaitu :
1.      Tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa serta jaringan yang lain
2.      Tidak mudah larut dalam saliva
3.      Sifat mekanis baik.
4.      Melindungi pulpa dari
5.      Sifat optis mempunyai warna serupa warna gigi
6.      Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen, akrilik, alloy,tetapi tidak lengket pada alat K.G
7.      Bakteriostatik
8.      Tidak mengurangi sensitivitas dentin
9.      Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai dengakebutuhan) dan ketebalan selapis tipis (Film thickness)
           
Kelebihan dan Kekurangan dari Semen Kedokteran gigi antara lain : Semen seng fosfat memiliki kelebihan manipulasi mudah dan kuat dengan kekurangan dapat mengritasi pulpa, tidak bersifat bakteriostatik, rapuh, adhesinya terhadap struktur kurang. Semen seng Oksida Eugeno kekurangannya mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan, kurang kuat dan kurang tahan abrasi, mudah larut dalam cairan rongga mulut, kelebihan  daya antibakteri, kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro, memberikan perlindungan terhadap pulpa.
Semen polikarboksilat kelebihan waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat, kekurangan : tidak sekaku semen fosfat, modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat. Seng silikatmemiliki kelebihan warnanya sesuai ngan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi gigi anterior, kekurangan kekuatan tensilnya kurang baik, mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat diatasnya.
Semen ionomer kaca memiliki kelebihan tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air, kemampuan berikatan dengan email dan dentin, memiliki angka retensi gigi, biokompabilitas, kekurangan tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar, tidak tahan terhadap keausan, daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin, setelah restorasi butuh proteksi.
biomat bab 2 gooo

Biomat bab 2 lanjutan

Lanjutan Bab II

2.2.4 Semen SilikatSemen Silikat dibuat dengan mencampur powder yang terbuat dari alumino Fluoro-Silikat glasdengan liqui37% asam fosfatSecara kimia asam melarukan dan menggabungkan sebagian kacaHal ini menciptakan suatu matriks yang sangat keras dan rapuhCampuran cairan semen ini samdengan semen Seng fosfatbagaimanapunpenggunaan utamdalam kedokteran gigi adalah sebagai material yang sewarna dengan gigiKarena matriks sangat kerasrapuh dan kurangnya ketahanannya terhadap abrasi membatasi penggunaannya sebagai bahan basis restorative.Sampai munculnya kompositresin, silikat adalah material gigi hanya mengiswarna yang tersedia, dan satu-satunya alternatif untuk amagam perak sebagai (nonemassederhana bahan pengisi permanen. Penggunaannya terbatas pada gigi depan, atau daerah kerusakan tidak pada permukaan gigi belakang yang mempunyai kekutan tekan besar.
2.2.4.1 Keuntungan Semen SilikatSelaiwarnanya, adalah terdapat fluoride dari glass, (komponen dari bahan matriks karena reaksi kimia yang terlibat dalam pencampuran bubuk dengan cairan), fluoride cenderung mencegah karies lebilanjut disekitar margin, (kenyataannya, merupakan karakteristik dari semua formulsemen gunakan Al-Fl-Si glass dan asam kombinasi). Masalah utama dengan semen silikat sebagai bahan restoratif adalah tampilannya. Partike- partikel kaca rentan terhadap tekanan, mudah berubah warna  dan kasar. Kesulitan lain adalah kerapuhan dari  matriks estetik karena menyebabkan permukaan krasing dan majinal chipping sebagai usia restorasi dan  menciptakan lebih banyak tempat potensial untuk noda untuk memperparah.
2.3.4.Komposisi Semen SilikatCampuran dari powder Silika (SiO2), Alumina (Al2O3), senyawa fluorida, beberapa garam kalsium dengan liquid phosphoric acid.
2.2.4.3 Sifat Semen Silikat1.      Warnanya sesuai dengan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi  gigi anterior2.      Tensilstrength kurang baik3.      Daya larut semen di dalam aimemang rendah, namun mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat diatasnya4.      Terikat secara kimiawi dengan struktur gigi karena adanya fluoride5.      (kekuatan ikatan denngan emailakan lebih besar darpada dengan dentin)
2.2.4.4 Manipulasi Semen SilikatAda  dua  metode  pemanipulasian semen ini yaitu dengan metode pemanipulasian manual dan metode pemanipulasian mekanis.a.  Pemanipulasian manual1.    Rasio bubuk dan cairan adalah 2,2 gr : 1 ml2.    Tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang tebal dan dingin, juga menggunakan spatula dari bahan plastik atau cobalt chromium3.    Pengadukan dilakukan dengan teknik memutar selama 1 menit.4.    Bubuk   di  campurkan   ke   dalam   cairan   sedikit   demi  sedikit  untuk mendapatkan konsistensi yang di inginkan dan baik.b. Pemanipulasian mekanis       1.    Dengan menggunakan alat amalgamator.2.    Bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu wadah dan terpisah dengan sekat.3.    Sekat ini dapat hancur dengan adanya tekanan dari amalgamator.4.    Waktu pencampuran dapat di sesuaikan dengan keinginan dan juga pada pencampurandapatterjadipanasyang mengakibatkan waktu kerja berkurang.
2.2.5 Semen Silikofosfat            Semen silikofosfat merupakan salah satu semen yang sanggup melepas ion (Ion Leachenable Glass), khususnya fluoride yang mampu mencegah terbentuknya karies sekunder, hal ini yang membuat semen silikofosfat masih di pergunakan di kedoteran gigi.Semen ini merupakan hybrid, kombinasi dari bubuk semen zink fosfat dengan semen silikat dan sering disebut dengan semen silikofosfat.
2.2.5.1 Fungsi Semen Silikofosfat1.    Bahan perekat untuk restorasi, bahan tambalan sementara dan tambalan gigi desidui, bahan perekat fixed restoration, bahan band orthodontics.2.    Bahan pembuatan die.
2.2.5.2   Komposisi Semen SilikofosfatBubuk semen silikofosfat adalah kombinasi dari bubuk semen silikat dan semen zink fosfat, yang dikemas dalam satu bentuk powder dan liquid yang akan dimanipulasi untuk mendapatkan kekentalan yang tepat.1)Komposisi Bubuka. Aluminosilicate glassb.    Seng oksidec. Magnesium okside2) Komposisi Cairana.         Asam fosfat (phosphoric acid)b.        Airc.         Seng dan aluminium salt (Aldelina, N.L. 2011)Salah satu semen silikofosfat yang paling terkenal terdiri atas 90% bubuk semen silikat dan 10% bubuk semen seng fosfat. Pada umumnya semen silikofosfat berisi 12% - 25% flourida. Reaksi penyatuan bubuk dan cairan dapat di gambarkan sebagai berikut:

                      Seng Oxide/aluminosilicate glass + phosphoric acid                                                                                            Seng aluminosilicate phosphate gel

2.2.5.3 Manipulasi Semen SilikofosfatPrSeng Oksida Eugenols pemanipulasian semen silikofosfat sama dengan semen silika dan semen seng fosfat, dimana ada dua metode pemanipulasian semen ini yaitu dengan metode pemanipulasian manual dan metode pemanipulasian mekanis.a.       Pemanipulasian manual1.     Rasio bubuk dan cairan adalah 2,2 gr : 1 ml.2.     Tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang tebal dan dingin, juaga menggunakan spatula dari bahan plastik atau cobalt chromium.3.     Pengadukan dilakukan dengan teknik memutar (circular) selama 1 menit.4.     Bubuk di campurkan ke dalam cairan sedikit demi sedikit untuk mendapatkan konsistensi yang di inginkan dan baik.b.      Pemanipulasian mekanis1.     Dengan menggunakan alat amalgamator.2.     Bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu wadah dan terpisah dengan sekat.3.     Sekat ini dapat hancur denag adanya tekanan dari amalgamator.4.     Waktu pencampuran dapat di sesuaikan dengan keinginan dan juga pada prSeng Oksida Eugenols pencampuran terjadi panas yang mengakibatkan waktu kerja berkurang.




                                           Gambar 2.1 Almagamator

Waktu setting tidak boleh terlalu panjang karena bila waktu yang panjang akan mengakibatkan pekerjaan terhadap gigi akan lama. Waktu setting yang sesuai pada suhu mulut bagi semen silikofosfat adalah 5-7 menit pada temperatur 37◦C.
2.2.5.4 Faktor – faktor yang memperpanjang waktu settingSuhu yang lebih rendah dengan menggunakan glass slab yang dingin.1.    Mengurangi perbandingan bubuk dan cairan dengan menambah jumlah cairan.2.    Waktu pencampuran yang lebih lama dengan mengurangi kecepatan dalam hal mencampur bubuk ke dalam cairan dan tiap-tiap penambahan. Juga penghentian sesaat setelah pencampuran awal sejumlah bubuk ke dalam cairan akan menambah waktu setting dari semen silikofosfat. Semakin lama bubuk di tambahkan ke cairan maka akan memperpanjang setting time.
2.2.5.5       Sifat-sifat Semen Silikofosfat2.2.5.5.1 Sifat mekanis1.    Compressive strength tinggi antara 140 – 170 Mpa atau 20.000 – 25.000 psi yang akan dicapai setelah 24 jam.2.    Tensile strength rendah antara 8 – 13 Mpa, menyebabkan semen ini punya sifat rapuh.3.    Ketebalan lapisan sekitar 30-40µm menyebabkan sifat toughness yang baik dan sifat tahan abrasif yang lebih tinggi daripada golongan fosfat.4.    Waktu pengerasan 3,5-4 menit.5.    Working time kira-kira 4 menit.
2.2.5.5.2  Sifat FisisAnti karies berhubungan kandungan flourida.
2.2.5.5.3        Sifat Kimia dan sifat adhesif1.      Kelarutan semen silikofosfat dalam aquades setelah 7 hari kira –kira 0,9 – 1 %. Kelarutan dalam asam dan dalam mulut lebih dari semen fosfat.2.      Sifat adhesif silikofosfat secara mekanis karena tidak mempunyai perlekatkan atau ikatan dengan enamel dan dentin tapi merekatkan antara kekasaran permukaan kavitas dengan bahan restorasi.
2.2.5.5.4        Sifat Biologis1.      Keasaman pada semen ini ditimbulkan karena adanya kandungan asam fosfat, ph semen ini sangat rendah pada awal pengaplikasian pada kavitas dan setelah 1 jam ph nya 4-5. Oleh karena itu, harus di beri perlindungan pada pulpa agar tidak teriritasi dengan menggunakan calsium hidrokxida.
2.2.2.6  Indikasi dan Kontra indikasiIndikasi :1. Basis2. Sementasi untuk mulut yang angka kariesnya tinggiKontra-Indikasi :1.      Kasus pulpa gangren atau mati.2.2.6 Semen Ionomer Kaca (SIK)


                                    Gambar 2.2. Contoh produk Semen Ionomer KacaSemen Ionomer Kaca merupakan salah satu bahan restorasi plastis di bidang kedokteran gigi yang perkembangannya paling menarik, bahan ini ditemukan oleh Wilson dan kenk tahun 1972 sebagai bahan pertama yang paling praktis, sewarna dengan gigi dan beradhesi secara kimiawi walaupun versi awalnya tidak baik dan alaur dalam cairan mulut.
2.2.6.1 Klasifikasi Semen Ionomer Kaca            Menurut kegunaannya, Semen Ionomer Kaca diklasifikasikan menjadi:1.    Tipe I:Luting CementSemen ini berguna untuk merekatkan gigi mahkota atau jembatan, tumpatan tuang dan alat-alat ortodonti cekat.Semen perekat ini mencegah kebocoran tepi restorasi dan lapisan semen harus dibuat setipis-tipisnyaagar tidak terlarutkan oleh cairan mulut.2.    Tipe II: Restorative CementGuna semen ini sebagai tumpatan estetik sewarna dengan gigi3.    Tipe III     : Liner and Basis Cement4.   Tipe IV     : Fissure sealants5.   Tipe V      : Orthodontic Cements6.   Tipe VI     : Core build up7.   Tipe VII   : Fluoride releasing8.   Tipe VIII  : ART(atraumatic restorative technique)9.   Type IX    : Deciduous teet.
2.2.6.2 Komposisi Semen Ionomer Kaca            Semen ini adalah sisitem bubuk cairan, yang berbentuk karena reaksi antara kaca alumino-silikat dengan asam poliakrilat yang sering disebut alumino silikat poyacrilic acid (ASPA).1). Komposisi Bubuk            Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun memiliki karakteristik yang sama dengan silikat tetapi perbandinagn alumina-silikat lebih tinggi pada semen silikat.
Kimiawi :                                                                                   Persen Berat:> silicia (SᵢO²)                                                                                   29,0> alumia (AI²O³)                                                                               16,4> calsium flourida                                                                             34,3> aluminium flourida (AIF³)                                                             3,3> sodium flourida (NaF)                                                                   5,0> aluminium phosphate (AIPO4)                                                     9,8

2). Komposisi Cairan            Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam poliakrilat dalam konsentrasi kira-kira 50%.Cairan ini cukup kental cnederung membentuk gel setelah beberapa waktu.Pada sebagian besar semen, cairan asam poliakrilat dalah dalam bentuk kopolimer dengan asam itikonik, maleic atau asam trikarbalik.Asam-asam ini cenderung menambah reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan dan mengurangi kecenderungan membentuk gel.            Asam tartaric juga terdapat dalam cairan yang memperbaiki karakteristik manipulasi dan meningkatkan waktu kerja, tetapi memperpendek pengerasan.Terlihat peningktan yang berkesinambungan secara perlahan pada kekentalan semen yang tidak mengandung asam tartaric.Kekentalan semen yang mengandung asam tartaric tidak menunjukkan kenaikan kekentalan yang tajam.

KIMIAWI                                                              PERSEN BERATPoly (Asam Akrilik - Asam Itikonik)                                47,5Air                                                                                      47,5Asam Tartarik                                                                    50

2.2.6.3 Reaksi Pengerasan Semen Ionomer Kaca            Ketika bubuk dan cairan Semen Ionomer Kaca dicampurkan, cairan asam akan memasuki permukaan partikel kaca kemudian bereaksi dengan membentuk lapisan semen tipis yang akan mengikuti inti tumpatan.            Selain cairan sam, kalsium, aluminium, sodium sebagai ion-ion fluoride pada bubuk Semen Ionomer Kaca akan memasuki partikel kaca yang akan membentuk ion kalsium (ca2+) kemudian ion aluminium (Al3+) dan garam fluor yang dianggap dapat mencegah timbulnay karies sekunder. Selanjutnya partikel-partikel kaca lapisan luar membentuk lapisan gel.Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari Semen Ionomer Kaca.Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis pada dua permukaan yang berkontak.Semen Ionomer Kaca adalah polimer yang mempunyai gugus karboksil (COOH) multipel sehingga membentuk ikatan hidrogen yang kuat.Dalam hal ini memungkinkan pasta semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan email. Ikatan antara Semen Ionomer Kaca dengan email dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebih homogen dari segi morfologis.Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan membersihkan kavitas dari pelikel dan debris.Dengan keadaan kavitas yang bersih dan halus dapat menambah ikatan Semen Ionomer Kaca. Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik SIK. Saliva merupakan cairan di dalam rongga mulut yang dapat mengkontaminasi SIK selama proses pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini SIK sensitif terhadap cairan saliva sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi.Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan SIK mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan menurun. SIK juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan. Jika tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan retak akibat desikasi. Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah struktur SIK selama beberapa minggu setelah penumpatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka selama Proses pengerasan SIK perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi dengan saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi yang efektif dan kedap air. Bahan pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang terbuat dari isopropil asetat, aseton, kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan larut dengan mudah dalam beberapa jam atau pada proses pengunyahan.
2.2.6.4Sifat Semen Ionomer Kaca            Sifat Semen Ionomer Kaca adhesive yang mengikat enamel dan dentin. Ikatan ini terjadi karean interaksi antara ion-ion golongan karboksil dan semen dan ion-ion kalsium dari gigi, iakatan ke enamel lebih besar daripda iktannya ke dentin.Pengikatan ini baik sebagai bahan penutupan kavitas.Hal ini diungkapkan oleh Mal Donado pada tahun 1978, Perbandingan bubuk terhadap asamnya merupakan faktor penting untuk memperoleh campuran semen dengan sifat-sifat fisik yang dinginkan. Beberapa sifat dari Semen Ionomer Kaca yang akan diuraikan sebagai berikut:
2.2.6.4.1 Sifat Fisis Semen Ionomer Kaca            Sifat-sifat fisis dari Semen Ionomer Kaca, antar lain:a.       Anti kariesIon fluor yang dilepaskan terus menerus membuat gigi lebih tahan terhadap karies.b.      Thermal ekspansi sesuai dengan dentin dan enamelc.       Tahan terhadap abrasiASPA tahan terhadap abrasi, ini penting khususnya pada penggunaan dalam restorasi dari groove yang abrasi servikalnya oleh sikat gigi dan kavitas yang erosi.
2.2.6.4.2 Sifat Mekanis Semen Ionomer Kaca        Semen Ionomer Kaca juga memiliki sifat mekanis yaitu:a.    Compressive strength    : 150 MPa, lebih rendah dari silikatb.    Tensile strength             : 6,6 MPa, lebih tinggi dari silikatc.    Hardness                       : 49 KHN, lebih lunak dari silikatd.   Frakture toughness        : Beban yang kuat dapat terjadi fraktur.
2.2.6.4.Sifat Kimia Semen Ionomer Kaca           Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin, perlekatan ini berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari Semen Ionomer Kaca. Ikatan dengan enamel dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin. Dengan sifat ini maka kebocoran tepi tambalan dapat dikurangi.Semen Ionomer Kaca tahan terhadap suasana asam, oleh karena adanya ikatan silang diantara rantai-rantai semen ionomer kaca. Ikatan ini terjadi karena anya polyanion dengan berat molekul yang tinggi.
2.2.6.4.4 Sifat BiologiSemen Ionomer Kaca            Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang cukup baik artinya tidak mengiritasi jaringan pulpa sejauh ketebalan sisa dentin ke arah pulpa tidak kurang dari 0,5 mm. kontaminasi saliva selama penumpatan dan sebelum semen mengeras sempurna akan merugikan tumpatan karena semen akan mudah larut dan daya adhesi akan menurun. Kavitas harus dijaga agar tetap kering dengan mngusahakan isolasi yang efektif serta tumpatan ditutup dengan lapisan resin atau pernis yang kedap air selama beberapa jam setelah penumpatan untuk mencegah desikasi karena hilangnya cairan atau melarut karena menyerap air.
2.2.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Semen Ionomer KacaKelebihan semen Ionomer Kaca, diantaranya adalah sebagai berikut:a.       Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam airb.      Kemampuan berikatan dengan email dan dentinc.       Biokompabilitasd.      Estetika (penambahan radiopak untuk penyamaan warna dengan gigie.        Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggif.        Bersifat adhesig.      Tidak iritatifh.      Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah karies lebih lanjuti.        Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikitj.        Daya larut yang rendahk.      Bersifat translusent atau tembus cahaya l.        Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email.Kekurangan Semen Ionomer Kaca, diantaranya adalah sebagai berikut:a.             Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar b.            Tidak tahan terhadap keausan c.             Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentind.            Setelah restorasi butuh proteksi e.             Kekerasan kurang baik  f.             Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasang.            Dapat larut dalam asam dan air
2.2.6.6Indikasi1.Digunakan pada gigi sulung2.Kekuatan kunyah relatif tidak besar3. Pada insidensi karies tinggi4. Gigi yang belum tumbuh sempurna5. Area yang kontaminasi sulit dihindarkan6. Pasien kurang kooperatif

2.2.7        Kalsium Hidroksida            Kalsium hidroksida merupakan basis semen saluran akar yang di yakini memiliki beberapa keunggulan dalam hal dapat terjadi efek terapi yang  dapat merangsang terbentuknya jaringan keras gigi (Gutman,1996). Kalsium hidroksida dapat merangsang penutupan biologis pada daerah apikal sehingga menghasilkan penutupan apeks yang lebih dapat meningkatkan keberhasilan perawatan. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus Ca(OH)2. Kalsium hidroksida dapat berupa kristal tidak berwarna atau bubuk putih. Kalsium hidroksida dapat dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air.
                        Cao + H2O                (Ca(OH)2)Kalsium hidroksida adalah suatu bahan yang bersifat basa kuat dengan pH 12-13.



2.2.7.1 Sifat bahan Kalsium Hidroksida1.          Biokompatibilitas = baik, karena menimbulkan reaksi respon saluran akar yang baik dengan sedikit mengiritasi pulpa. Ini di dasari karena gambaran histologis pulpa, yang menunjukkan penyembuhan awal dari pembentukkan jembatan dentin konsisten yang lengkap.a.          Celah mikro= tujuan perawatan saluran akar, untuk menutup akar dgn rapat agar terhindar dari masukny bakteri, tidak mengalami pengerutan, kalsium hidroksida sama seperti ZOE, untuk sifatcelah mikro.2.          Perubahan pH= memiliki sifat alkalis/ basa, kalsium hodroksida brsifat basa sehingga dapat menghalangi dan menghambat pertubuhan bakteri terutama disekitar pulpa dengan ion hidroksil dan merangsang pertumbuhan dentin reparatif.3.          Merangsang perbaikan apikal= dapat menstimulasi perbaikan jaringan keras gigi dalam banyak keadaan dan dapat berkontak lansgsung dengan jaringan periapikal.4.          Perlekatan/ adesif= ada dua merek kalsium hidroksid, scalapeks memiliki kekuatan perlekatan yang lemah, sedangkan calciobiotik lebih baik.
2.2.7.2 Aplikasi Kalsium Hidroksida1.    Dalam Manappallil (2003) kalsium hidroksida dapat diaplikasikan sebagai kaping pulpa langsung dan tidak langsung ,sebagai basis kekuatan rendah dibagian bawahnya restorasi silikat dan komposit untuk perlindungan pulpa, dan untuk prosedur apeksifikasi pada gigi permanen muda yang pembentukan akarnya tidak lengkap.2.    Kaping pulpa/pulp capping didefinisikan sebagai aplikasi dari satu atau beberapa lapis bahan pelindung diatas pulpa vital yang terbuka. Pulp capping ada 2 jenis:                                                              i.Pulp capping tidak langsung                                                            ii.Pulp capping langsung
2.2.7.3    Manipulasi dan waktu setting Kalsium Hidroksida            Kalsium hidroksida dimanipulasi dengan cara mencampur pasta base dan katalis diatas paperpad dengan menggunakan metal spatel atau ball-ended instrument ukuran kecil. Base dan katalis dibagi dalam porsiyang sama dan dicampur sekitar 10 detik dengan waktu setting dari 2-7menit. Waktu setting bervariasai antara 2,5-5menit.
2.2.7.4 Faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Setting Kalsium Hidroksida1.     Menambahkan rasio katalist ke dalam pasta base dapat mempercepat waktu setting khusus akselerator pada katalist2.     Kelembapan dan panas dapat mempercepat setting3.     Setting time diperlambat dengan pengeringan dan perlindungan.
2.2.7.5 Keuntungan Kalsium Hidroksida1.    Mempunyai efek bersifat bakterisidal dan desinfektan. Konsentrasi ion hidroksil yang tinggi dapat membunuh mikro organisme di dalam saluran akaryang tidak terjangkau oleh instrumentasi dan irigasi.2.    Merangsang pembentukan jaringan keras3.    Mencegah resorpsi tulang4.    Tidak menyebabkan perubahan  warna gigi,bukan konduktor panas yang baik , manipulasi  mudah dan stabil.5.    Mengurangi  kepekaan rasa nyeri dentin terhadap rangsangan  dari luar dan dari dalam6.    Daya iritasi ringan7.    Menghambat fagositas mikrofag sehingga dapat menurunkan reaksi inflamasi pada periapikal.
2.2.7.6 Kerugian Kalsium Hidroksida1.     Tidak dapat menutup permukaan  fraktur pada kasus injury traumatik pada gigi vital.2.     Dapat menghambat  perlekatan fungsi sel-sel ligamen periodontal serta menghambat  proses penyembuhan permukaan akar.
2.2.7.7 Indikasi dan Kontra indikasi            Indikasi :1. Pulpa yang tebuka dalam pulp capping dan pulpotomy2. Leakage canal3. Apexification, merangsang pembentukan apex4. Membentuk jaringan keras gigi5. Bahan tambalan sementara untuk infeksi saluran akar
Kontra-Indikasi :1. Peradangan pulpa (pulpitis)2. Kasus gangren pulpa, seperti: abses.